Thursday, November 28, 2013

Sedikit ulasan mengenai Aikido

Aikido adalah seni beladiri yang mempunyai akar pertumbuhan dan budaya dari Jepang. Aikido merupakan manifestasi dari modernisasi pemikiran Jepang dengan selimut budaya Jepang tradisional. Hal ini membuat seni beladiri yang dikembangkan oleh Morihei Ueshiba sekitar tahun1800-an( 植芝 盛平 Ueshiba Morihei) menjadi sangat diminati berbagai kalangan pada abad modern ini sebagai sebuah gaya hidup.
Aikido diformulasikan sejak akhir 1920-an sampai dengan 1930-an hingga pada bentuknya yang sekarang oleh Morihei Ueshiba ( 植芝 盛平 Ueshiba Morihei, 14 Desember 1883-26 April 1969, disebut juga sebagai o-sensei 大先生、翁先生 " guru besar"),. Ueshiba memperkaya dan mengembangkan Aikido dengan berbagai koryu (seni beladiri/seni pedang lama) selain "basis"-nya Daito ryu, menjadi suatu seni beladiri yang unik. Morihei Ueshiba sebagai seorang murid merupakan murid yang berbakat dan mengabdi pada gurunya yaitu Sokaku Takeda. Sokaku Takeda memberi lisensi kelengkapan ilmunya kepada Morihei Ueshiba dalam bentuk "Mokuroku". Dengan lisensi tersebut Morihei Ueshiba mendirikan sekolah pertamanya dengan nama "Ueshiba Ryu Daito Aiki jutsu" yang kemudian berubah nama menjadi "Aiki Budo" dan akhirnya disempurnakan dengan nama "Aikido".Dojo pertama Aikido didirikannya di Tokyo dan hingga saat ini masih tetap ada dan bernama Aikikai Hombu Dojo, sebagai pusat pengembangan aikido di seluruh dunia.
Ueshiba menginginkan Aikido tidak hanya sebagai sebuah seni beladiri, tetapi juga ekspresi falsafah pribadinya yang bersifat damai dan universal. Seumur hidupnya, Ueshiba dan murid-muridnya telah menyebarkan Aikido dengan cara mendidik dan menciptakan praktisi beladiri ini di seluruh dunia. Ueshiba meninggal pada tanggal 26 April 1969 karena penyakit kanker,namun Aikido tetap berkembang pesat setelah kematiannya.

Etimologi dan filsafat


Aikido menekankan harmonisasi dan keselarasan antara energi / ki  individu dengan ki alam semesta. Kata "aikido" berasal dari tiga huruf kanji:
  •  - ai - bergabung, menyatukan, menyelaraskan
  •  - ki - jiwa, energi kehidupan
  •  -  - jalan, cara
Seni beladiri ini juga menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan.Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan.

Teknik



Berbeda dengan beladiri pada umumnya yang lebih mengutamakan pada latihan kekuatan fisik dan kecepatan, Aikido lebih mendasarkan latihannya pada penguasaan diri dan kesempurnaan teknik. Teknik-teknik yang digunakan dalam Aikido kebanyakan berupa teknik menghindar,kuncian, lemparan yang tampak sama dengan bantingan. 
Keunikan aikido adalah geraknya yang hampir tidak pernah mundur dalam mengatasi berbagai jenis serangan. Gerakannya cenderung melingkar dibandingkan gerakan lurus. Di dalam konsep gerak inilah kita akan banyak memahami secara nyata falsafah aikido dalam artian sebenarnya. Banyak orang tertarik belajar aikido dimulai karena ketertarikannya pada falsafahnya yang tinggi. Tetapi, uniknya justru terletak pada kesinambungan pemahaman antara seorang praktisi dengan seorang filsuf. Sehingga, saran setiap guru aikido kepada mereka yang ingin mengetahui aikido secara cermat adalah dengan "latihan". Falsafah yang mendasari Aikido, yaitu kasih dan konsep mengenai ki, membuat Aikido menjadi suatu seni beladiri yang unik. Aikido lebih dari seni fisik. Teknik beladiri yang disertai unsur filsafat, psikologi, dan dinamika. Ini adalah cara hidup yang menyatukan energi kehidupan, ki, cara menjadi selaras dengan lingkungannya dan berpusat dalam diri sendiri. Pada tingkat tertinggi, aikido adalah disiplin yang efektif untuk pengembangan, integrasi, dan pemanfaatan semua kekuatan - mental serta fisik. Falsafah Aikido juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari praktisi aikido sehingga sikap, perilaku, tindakan dan koordinasi tubuh akan menjadi lebih baik.   
Aikido tidak mengenal sistem kompetisi atau pertandingan, seperti beladiri pada umumnya untuk tujuan pemasyarakatannya. Namun cara yang dipergunakan aikido untuk memasyarakatkan dirinya adalah dengan sistem embukai atau sejenis peragaan dalam seni gerak bela diri.
Dalam penerapannya konsentrasi dan timing menjadi hal yang penting. Sehingga tentu saja dalam berlatih aikido, latihan konsentrasi dan membaca gerakan lawan (timing) juga dilatih. 
Keunikan beladiri Aikido ini telah menarik perhatian beberapa peneliti secara psikologis. Dan dari penelitian - penelitian tersebut didapati bahwa Aikido dapat mengurangi agresi, menambah daya konsentrasi, membantu menenangkan pikiran, meningkatkan EI (Emotional Inteligence) dan meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh. 

Prinsip Aikido

Keras Seperti Mutiara

Fleksibel Seperti Pohon

Mengalir Mulus Seperti Air

Kosong Seperti Ruangan

Tubuh Segitiga   dan PIkiran Bulat

Jika hati anda lurus ( perilaku anda baik ) , maka teknik anda akan tepat. Demikianlah keyakinan dari Morehei Ueshiba pendiri AIKIDO dalam bukunya     " BUDO ", teknik adalah   suatu kondisi yang dipergunakan untuk mengekspresikan prinsip - prinsip spritual dari AIKIDO. Teknik - teknik ini bukan merupakan kumpulan dari bentuk / sikap karena " Inti dari AIKIDO adalah  perubahan  dan penyesuaian
"Morehei juga menekankan poin -poin dasar terutama dalam kaitannya dengan teknik - teknik  AIKIDO yang kita pergunakan dimana memiliki empat kualitas yang mencerminkan sifat dari    dunia   kita   ( alam ). Tergantung pada keadaan , anda harus keras seperti mutiara , fleksibel ( lentur ) seperti pohon , mengalir dengan mulus seperti air atau kosong seperti ruangan.
Tubuh harus segitiga dan pikiran bulat seperti lingkaran . segitiga mewakili pembangkitan energi dan postur tubuh yang paling stabil. Lingkaran merupakan  simbol dari ketenangan dan kesempurnaan. Sumber yang tidak terbatas dari teknik - teknik . Sedangkan persegi empat menunjukkan kesolidan , yaitu basis dari kontrol yang diterapkan . Postur dan kuda kuda yang baik mencerminkan keadaan pikiran yang baik. Kunci dari teknik yang baik adalah mempertahankan tangan , kaki dan pinggul anda dalam keadaan lurus dan terpusat.
Jika anda dalam keadaan terpusat , maka anda akan dapat secara bebas. Pusat tubuh adalah perut anda , fikiran juga berada dalam pusat tubuh tersebut. , maka anda akan dapat menjamin kemenangan  dalam setiap usaha yang anda anda lakukan.. Jangan memandang pada mata mata lawan. dia dapat menghipnotis anda. jangan arahkan juga pada senjatanya, dia dapat mengintimidasi anda. Jangan pusatkan perhatian pada lawan anda, dia dapat menyerap energi anda.
Inti dari teknik ini adalah membuat agar lawan anda berada sepenuhnya dalam kontrol anda, dimanapun anda suka, dalam posisi yang aman dan tidak dapat diserang. jika lawan ingin mundur dorong dia. bila dia ingin maju papas dia.


Sistem tingkatan


Sistem tingkatan yang harus dilalui oleh seorang praktisi Aikido hampir sama dengan yang digunakan oleh seni beladiri asal Jepang lainnya, yaitu sistem Kyu(mudansha, tidak memiliki dan) untuk tingkat dasar dan Shodan (yūdansha, memiliki dan = ahli) untuk tingkat mahir.
Praktisi yang berada di tingkat kyu 6 menggunakan tanda berupa sabuk yang berwarna putih, praktisi yang mencapai tingkatan kyu 4 akan menggunakan sabuk berwarna biru dan paktisi yang mencapai tingkatan kyu 2
sampai 1 menggunakan sabuk berwarna cokelat. Shodan adalah tingkatan yang selanjutnya; praktisi yang mencapai tingkatan ini ditandai dengan sabuk yang berwarna hitam serta aksesoris tambahan berupa celana panjang bernama hakama Celana seperti ini biasa dipakai oleh para samurai pada zaman dahulu.

Referensi


  1. ^ a b Stevens, John; Rinjiro, Shirata (1984). Aikido: The Way of Harmony. Boston, Massachusetts: Shambhala. hlm. 3–17.ISBN 978-0394714264.
  2. ^ Pranin, Stanley (2007). "O-Sensei"Encyclopedia of Aikido.
  3. ^ a b c d Pranin, Stanley (2006). "Aikido"Encyclopedia of Aikido.
  4. ^ Saotome, Mitsugi (1989). The Principles of Aikido. Boston, Massachusetts: Shambhala. hlm. 222. ISBN 978-0877734093.
  5. ^ Interview with Shoji Nishio (1984), Part 1 "Wajahnya benar-benar indah seperti topeng wajah Noh orang tua. Jika seseorang meninggal karena kanker, biasanya mengalami penderitaan dan rasa sakit terpancar pada wajah. Tapi, itu tidak terjadi pada O-Sensei. Wajahnya benar-benar indah."
  6. ^ a b Westbrook, Adele; Ratti, Oscar (1970). Aikido and the Dynamic Sphere. Tokyo, Jepang: Charles E. Tuttle Company. hlm. 16–96. ISBN 978-0804800044.
  7. http://id.wikipedia.org/wiki/Aikido

 .